Review Film 13 (2010) Sayang Untuk Di Lewatkan!
Review Film 13 (2010) – Sam Riley adalah seorang pemuda yang bekerja sebagai teknisi listrik. Ayahnya mengalami kecelakaan parah dan harus dirawat di rumah sakit. Sebagai anak laki-laki satu-satunya Sam harus mencari banyak uang untuk menghidupi keluarga mereka yang mulai bangkrut ini.
Suatu hari Sam memperbaiki instalasi listrik di sebuah rumah. Ada surat yang datang dan terdengar si empu rumah berbicara mengenai pekerjaan dengan hasil uang yang sangat banyak dan dengan waktu yang cepat saat membaca surat tersebut. Keadaan ekonomi keluarganya yang morat-marit membuat Sam merasa sangat tertarik saat menguping pembicaraan orang itu.
Sepertinya sudah takdir bahwa Sam memang akan mendapatkan kesempatan berharga ini. Tanpa disangka, si empu rumah mengalami sakit jantung dan meninggal dunia. Sam pun mencuri surat tersebut dan mulai melakukan perintah-perintah yang tertulis di dalamnya. Dari tempat yang satu ke tempat yang lain Sam dijemput dan diperiksa oleh orang yang berbeda-beda, hingga akhirnya Sam sampai di sebuah bangunan besar di tengah hutan.
Siapa sangka ternyata pekerjaan dengan uang yang sangat banyak ini adalah sejenis permainan bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang kaya. Karena terlanjur berada disitu, Sam dilarang pergi oleh orang kaya (50 Cent) yang mengirimi surat kepada si empu rumah tadi. Sam dipaksa mengikuti permainan bunuh diri semacam Russian Roulete. Senjata hanya diisi satu buah peluru lalu diputar dan ditembakkan ke arah pemain lain.
[video_embed][/video_embed]
Sam diberi tanda dengan pakaian bernomor 13.
Satu persatu pemain mulai berjatuhan. Setelah melalui 3 ronde yang menegangkan dari pistol yang hanya berisi 1 peluru hingga berisi 3 peluru, akhirnya Sam tetap hidup dan sampai di ronde pamungkas. Akhir kata Sam memang menang, tapi ternyata kehidupan tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Sebelum sampai kembali ke rumahnya, Sam tewas terbunuh di kereta api karena dirampok oleh salah seorang petaruh yang jatuh bangkrut karena salah bertaruh ke pemain lain.
Penutupan
Film ini lumayan menyentuh deh ya. Bagaimana seorang anak yang begitu mencintai keluarganya berusaha mencari jalan keluar dari kondisi keuangan yang parah dan diakhir hidupnya masih juga berpikir atas keselamatan keluarganya semata.